Pemanfaatan
ICT di dalam pembelajaran mencakup: (1) ICT sebagai alat bantu atau media
pembelajaran, (2) ICT sebagai sarana/tempat belajar, (3) ICT sebagai sumber
belajar, dan (4) ICT sebagai sarana peningkatan profesionalisme.
1. ICT sebagai Alat Bantu
(Media) Pembelajaran
Pendidikan berbasis ICT telah
lama dimulai sejak tahun 1960an dengan pendidikan berbasis komputer. Seiring
dengan perkembangan teori belajar, semula pemanfaatan komputer dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan teori behaviorisme. Komputer lebih banyak
digunakan untuk melakukan drill and practice. Perkembangan selanjutnya
dipengaruhi oleh teori belajar konstruktivisme, komputer dimanfaatkan untuk
membantu siswa menemukan dan merumuskan pengetahuannya melalui interaksi dan
eksplorasi sumber-sumber belajar berbasis ICT. Selain itu, pemanfaatan ICT
dalam pembelajaran juga mendukung teori socio-constructivism, yakni
siswa memperoleh pengalaman belajar secara bersama-sama dengan siswa lain atau
melalui interaksi dengan para pakar dengan media komunikasi berbasis ICT.
Perkembangan terkini adalah pemanfaatan ICT secara terpadu di dalam
pembelajaran yang memadukan berbagai keterampilan dan fungsi ICT di dalam
proses belajar mengajar.
Penggunaan ICT sebagai media
pembelajaran dapat berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi, video,
audio, program CAI (computer aided instruction), program simulasi, dan
lain-lain. Penggunaan media berbasis ICT memberikan beberapa keuntungan, antara
lain:
Ø memvisualisasikan konsep-konsep abstrak,
Ø mempermudah memahami materi-materi yang sulit,
Ø mensimulasikan
proses yang sulit dilakukan secara manual
Ø menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format
(multimedia) sehingga menjadi lebih menarik, dan terbaru (up to date)
dari berbagai sumber,
Ø memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dan
materi pembelajaran,
Ø mengakomodir perbedaan kecepatan dan gaya belajar
siswa,
Ø mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga,
Ø mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif
sebagai fasilitator dan mediator, dari posisi semula sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan,
Ø meningkatkan
keterampilan individu penggunanya.
Penggunaan media harus didasarkan
pada pertimbangan bahwa media tersebut dapat memfasilitasi terjadinya proses
belajar atau meningkatkan pemahaman materi pembelajran. Tabel berikut ini
menyajikan berbagai karakteristik media pembelajaran.
2. ICT sebagai
Sarana/Tempat Belajar
Di era teknologi informasi dan
komunikasi sekarang ini, kegiatan belajar tidak hanya dapat dilakukan di dalam
kelas atau perpustakaan. Kemajuan dunia ICT (khususnya Internet) telah
memberikan kemungkinan membuat kelas maya (virtual class) dalam bentuk e-learning,
di mana seorang dosen/guru dapat mengelola proses pembelajaran dan (maha)siswa
dapat melakukan aktivitas belajar sebagaimana yang dilakukan di dalam kelas.
Dengan e-leraning, akativitas belajar seperti membaca materi pembelajaran,
mengerjakan soal-soal dan tugas, berdiskusi dengan sesama teman maupun
dosen/guru, melakukan ekperimen semua dalam bentuk simulasi,dan lain-lain.
Beberapa perguruan tinggi di
Indonesia sudah mulai menggunakan e-learning sebagai komponen pendukung
kegiatan belajar mengajar di kelas nyata (blended learning). Melalui
fasilitas e-learning, dosen dapat menyajikan materi-materi pembelajaran,
menyediakan sumber-sumber belajar eksternal untuk memperkaya khasanah bacaan
mahasiswa, memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa secara online, bahkan
menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa secara online, memeriksa
jawaban tugas-tugas mahasiswa yang dikirim secara online, maupun
memberikan umpan balik, memeriksa data aktivitas belajar mahasiswa secara online,
bahkan memperoleh skor jawaban mahasiswa secara otomatis untuk soal-soal
seperti pilihan ganda, kuis benar salah.
Sekarang sudah tersedia banyak
pilihan software aplikasi e-learning yang dapat dibeli secara komersial
(seperti Blackboard) atau diambil secara gratis dari Internet (misalnya Moodle,
Manhattan Virtual Class, Claroline, Atutor, dll.).
Selain e-learning yang
dikembangkan menggunakan software aplikasi khusus teresbut, beberapa situs Web
juga menyediakan fasilitas e-learning yang dapat diakses oleh umum.
Salah satu contoh situs di Indonesia yang menyediakan fasilitas e-learning adalah
situs Edukasi Net (http://e-dukasi.net) yang menyediakan materi
pelajaran sekolah mulai dari SD sampai SLTA (SMU dan SMK) secara interaktif,
meski dengan fasilitas yang terbatas.
3. ICT sebagai Sumber
Belajar
Perkembangan ICT yang pesat tidak
hanya dalam bentuk teknologi saja, namun juga dalam bentuk isi (content).
Pada satu sisi para ahli telah mengembangkan teknologi yang memudahkan para
pakar untuk menyajikan dan menyampaikan pengetahuan, di sisi lain para pakar
dalam berbagai bidang sudah banyak yang menyumbangkan dan menyebarkan
pengetahuannya melalui berbagai media seperti CD, DVD, Internet (Web), baik
secara individu maupun secara kolektif.
Beberapa
contoh sumber belajar berbasis ICT adalah ensiklopedi Britanica (dalam bentuk
DVD maupun Web), MicrosoftEncarta (dalam bentuk DVD dan Web), dan ensiklopedi 9
gratis Wikipedia (www.wikipedia.org) yang berkembang sangat pesat. Wikipedia
sekarang juga tersedia dalam bentuk image ISO yang dapat diunduh dari Internet
dan disimpan ke dalam DVD yang dapat dibuka langsung dari DVD tersebut atau
dipasang pada komputer.
Selain
ensilklopedi yang berisi berbagai pengetahuan dalam berbagai bidang, di
Internet juga banyak situs Web, baik yang dikembangkan secara individu maupun
oleh organisasi, yang menyajikan sumber-sumber pengetahuan dalam bidang
tertentu. Sebagai contoh, situs Interactive Mathematics Miscellany and Puzzles
from Interactive Mathematics Miscellany and Puzzles (www.cut-the-knot.org) yang
dikembangkan oleh Alexander Bogomolny sejak 1996 menyajikan bahan bacaan dan
permainan/teka-teki matematika yang sangat lengkap. Di Indonesia juga terdapat
sekelompok penulis yang membagi-bagi tulisannya dalam bidang komputer melalui
situs Ilmu Komputer (www.ilmukomputer.com). Situa tersebut memuat bergai
tulisan tentang dunia komputer, baik berupa artikel, tutorial, maupun tips-tips
yang terkait dengn dunia komputer atau ICT.
Dengan
tersedianya sumber-sumber informasi yang sangat melimpah di Internet, untuk
mempermudah pencarian informasi tertentu yang diiinginkan, seseorang dapat
menggunakan fasilitas mesin pencari (search engine). Salah satu mesin
pencari yang sangat populer sekarang adalah Google (www.google.com).
Selain
mendapatkan pengetahuan melalui sumber-sumber belajar yang siap pakai di
Internet, seseorang juga dapat bertanya kepada orang lain, termasuk para pakar
dalam bidang tertentu, melalui e-mail atau forum-forum diskusi.
4.
ICT sebagai Sarana Peningkatan Profesionalisme
Perkembangan
ICT yang ada dewasa ini juga memberikan kemudahan bagi para dosen dan guru
untuk meningkatkan profesionalisme. Selain dengan meningkatkan keterampilannya
dalam menggunakan ICT dan memanfaatkanya untuk mendukung dan meningkatkan
kualitas pembelajaran, para dosen dan guru juga dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuannya, baik pengetahuan bidang ilmunya yang up todate,
pengetahuan tentang teori-teori belajar dan metode pembelajaran terbaru,
hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmunya maupun penelitian pendidikan oleh
peneliti lain. Selain itu, dengan memanfaatkan ICT para dosen dan guru dapat
berkomunikasi dengan sejawat maupun pakar untuk berdiskusi tentang
permasalahan-permasalahan pembelajaran yang dihadapinya. Bahkan, melalui
komunikasi semacam ini tidak tertutup kemungkinan terjalin kerja sama lebih
lanjut dalam bentuk penelitian bersama, misalnya, atau mengundang pakar yang
bersagkutan untuk menjadi pembicara dalam seminar atau workshop.
Bagi para dosen dan
guru yang selalu ingin meningkatkan diri, ICT telah memberikan peluang dan
kemudahan.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar