Klasifikasi Media Pembelajaran Matematika
oleh : Siti Fauziah
Media-media belajar perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan sifat dan fungsinya terhadap pembelajaran. Dari beberapa pengelompokkan media yang disusun para ahli, ada lima kategori media pembelajaran menurut Setyosari dan Sihkabudden (2005), yakni : 1). Berdasarkan secara fisik, 2). Berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang dipeoleh 3).berdasarkan persepsi indera 4).Berdasarkan penggunaannya 5). Berdasarkan hirarkhi pemanfaatannya.
1. Pengelompokkan
berdasarkan ciri fisik
Berdasarkan ciri dan
bentuk fisiknya, media pembelajaran dikelompokkan empat macam yaitu :
1) Media
Pembelajaran dua dimensi (2D), yaitu media yang dapat diamati melalui satu arah
pandangan saja yang hanya dilihat panjang dan lebarnya saja. Misalnya foto,
grafik, peta, gambar, bagan, papan tulis dan semua jenis media yang hanya
dilihat dari sisi datar.
2) Media
Pembelajaran tiga dimensi (3D), yaitu media yang dapat diamati melalui semua
arah pandangan dan mempunyai dimensi panjang, lebar, tinggi/tebal. Media ini
tidak menggunakan media proyeksi dalam pemakaiannya. Media tiga dimensi umumnya
merupakan objek sesungguhnya atau miniatur suatu objek. Contoh, model,
prototype, bola, kotak, meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan alam sekitar.
3) Media
Pandangan Diam (still picture) yaitu,
media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar yang diam pada
layar. Misal foto, tulisan, gambar binatang atau gambar alam semesta yang
diproyeksikan dalam kegiatan pembelajaran.
4) Media
Pandangan Gerak (motion picture)
yaitu, media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar yang
bergerak pada layar. Contoh Media televisi, film, Video Recorder.
Gerlach dan Ely (1996) mengelompokkan
media berdasarkan ciri fisik ke dalam delapan tipe yang ditulis oleh Asyhar
(2012: 47), yaitu:
1. Real object and
model, yaitu media
dari benda dan model sebenarnya. Media ini bisa berupa orang, kejadian, objek
atau benda tertentu bahkan semua yang ada di alam yang digunakan sebagai media
dalam pembelajaran.
2. Printed verbal, berupa media
persentasi verbal tercetak merupakan kata-kata yang diproyeksikan melalui film
bingkai (slide), transparansi, cetakan dipapan tulis, majalah, dan papan
tempel.
3. Printed visuals, adalah media
visual cetak seperti bahan presentasi grafis, bagan, peta, grafik, diagram,
lukisan, kartun, dan karikatur.
4. Still picture yaitu potret
yang diambil dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin dapat
dipresentasikan melalui buku, film rangkai (trips film), film bingkai (slide)
atau majalah/surat kabar.
5. Motion picture yaitu film
atau video tape dari pemotretan/perekaman benda atau kejadian sebenarnya,
maupun film dari permohonan gambar-gambar.
6. Audio recorder yaitu rekaman
suara saja yang menggunakan bahasa verbal maupun efek suara music (sound
effect).
7. Programed
instruction, terkenal pula
dengan istilah pengajaran terprogram, yaitu sekuen dari informasi baik verbal,
visual, atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsang adanya respon dari
pembelajar. Ada pula yang dipersiapkan dan diprogram melalui mesin komputer.
8. Simulation adalah peniruan
situasi atau proses yang sengaja dirancang untuk mendekati/menyerupai kejadian
atau keadaan sebenarnya. Misalnya simulasi metode mengajar guru dan tatacara
pelaksanaan haji yang didemonstrasikan sebagai bahan pelatihan, proses industri
yang ditunjukkan dengan bantuan komputer, dan
lain-lain.
2.
Pengelompokkan Berdasarkan
Unsur Pokoknya (Persepsi Indera)
Berdasarkan
unsur pokok atau indera yang dirangsang, media pembelajaran diklasifikasikan
menjadi tiga macam, yakni media visual, media audio, dan media audio-visual.
Ketiga penggolongan ini dijabarkan lebih lanjut oleh sulaiman (2001) yang
ditulis Asyhar (2012: 48) menjadi sepuluh macam, yaitu:
1. Media
audio: Media yang menghasilkan bunyi, misalnya audio cassette tape recorder,
dan radio.
2. Media visual: Media visual dua dimensi dan
media visual tiga dimensi .
3. Media
audio-visual: Media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit
media.
4. Media
audio motion visual: Penggunaan segala kemampuan audio dan visual kedalam
kelas, seperti
televise, video tape/cassette recorder dan sound-film.
5. Media
audio still visual: Media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada,
seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televise.
6. Media audio semi-motion: media yang
berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh
suatu motion yang nyata. Misalnya : telewriting dan recorded telewriting.
7.
Media motion
visual: silent film (film-bisu) dan (loop-film)
8. Media still visual: gambar, slides,
filmstrips, OHP dan transparansi.
9. Media audio: telepon, radio, audio, tape
recorder dan audio disk.
10.Media cetak:
media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol tertentu saja
dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku, modul, majalah, dll.
3.
Pengelompokan Berdasarkan
Pengalaman Belajar
Edgar Dale dan
Thomas (Midun, 2009) yang ditulis kembali oleh Asyhar (2012: 49) membuat
pengelompokan media berdasarkan pengalaman belajar.
a)
Menurut Edgar Dale
Pengelompokkan
media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh pembelajar.
Jenjang pengalaman itu disusun dalam suatu bagan secara berurutan menurut
tingkat kekonkretan dan keabstrakkan pengalaman dikenal dengan nama Dale’s Cone
of Experiences (Kerucut Pengalaman Dale).
a)
Menurut Thomas dan Sutjiono
Thomas dan
sutjiono (2005) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi tiga kelompok
(Asyhar, 2012: 50), yakni pengalaman tiruan dan pengalaman verbal dari
kata-kata).
1.
Pengalaman
melalui informasi verbal, yaitu berupa kata-kata lisan yang diucapkan oleh
pebelajar; termasuk rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang
ditulis maupun dicetak seperti bahan cetak, radio, dan sejenisnya.
2.
Pengalaman
melalui media nyata, yaitu berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (first
hand experience) maupun mengamati atau objek sebenarnya dilokasi. Media
yang termasuk kelompok ini adalah alam semesta, real process/activities seperti
sentra produksi, hutan, pasar, dan sejenisnya.
3.
Pengalaman
melalui media tiruan adalah berupa tiruan atau model dari suatu objek, proses,
atau benda. Tiruan tersebut bisa berwujud model, prototipe, simulasi proses,
tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara, dan berbagai rekaman
atau objek kejadian. Contohnya molimod untuk model molekul, globe bumi sebagai
model planet bumi, prototipe produk dan lain-lain.
4.
Pengelompokan Berdasarkan
Penggunaan
Penggolongan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya
dapat dibagi dua kelompok, yaitu media yang dikelompokkan berdasarkan jumlah
pengguna dan berdasarkan cara penggunaannya (Midun, 2009).
1.
Berdasarkan
jumlah penggunanya
Berdasarkan
jumlah penggunanya, media pembelajaran dapat dibedakan ke dalam tiga macam,
yakni :
I.
Media pembelajaran yang penggunanya secara individual
oleh peserta didik. Misalnya penggunanya secara individual pada laboratorium,
media oto-instruktif, buku teks, evaluasi, dsb.
II.
Media pembelajaran yang penggunaanya secara
berkelompok/kelas, misalnya film, slides dan media proyeksi lainnya.
III.
Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal
misalnya televisi edukasi, film, slide, radio, dsb.
2.
Berdasarkan
cara penggunaannya
Berdasarkan
cara penggunaannya, media pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu:
1)
Media
tradisional yaitu penggunaan media sederhana secara konvensional oleh guru.
2)
Media modern
seperti komputer diintegrasikan dengan media-media elektronik lainnya seperti
ruang kelas otomatis, proyektor, sistem interkomunikasi.
5.
Berdasarkan Hirarkhi Pemanfaatannya
Menurut Midun (2009), selain jumlah pengguna dan cara
penggunaannya, media pembelajaran dapat pula digolongkan berdasarkan hirarkhi
pemanfaatannya dalam pembelajaran. Hal ini diungkapkan oleh Duncan, yang ingin
mensejajarkan biaya investasi, kelengkapan dan keluasan lingkup dan sasarannya
disatu pihak dan kemudian pengadaan serta penggunaan. Keterbatasan lingkup
sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak, dengan tingkat kerumitan perangkat
medianya dalam satu hirarkhi.
Referensi
Arsyad, Rayandra. (2009). Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar